Selasa, 17 November 2009

Rindu Ramadhan di Al-Aqsha

Rindu Ramadhan di Al-Aqsha


Bulan suci Ramadhan laksana kekuatan tak terlihat yang membangkitkan semangat ribuan Muslim Palestina di Yerusalem, Tepi Barat, dan berbagai wilayah Israel untuk berlomba-lomba mendulang pahala di Masjid Al-Aqsha.

Sebagai bentuk antisipasi, Zionis Yahudi menggagas segala cara demi memupus semangat umat Islam, khususnya Muslim Palestina, agar berhenti berjuang melawan rumitnya birokrasi yang harus ditempuh untuk bisa menginjakkan kaki di Al-Quds dan memakmurkan Masjid Al-Aqsha.

Beragam pembatasan diberlakukan demi memutus kerinduan yang membuncah dalam dada setiap Muslim terhadap Masjid Al-Aqsha.

Beraneka upaya dilakukan demi menumbuhkembangkan efek jera dalam diri umat Islam, yang berujung pada bangkitnya rasa enggan untuk kembali ke tanah Al-Quds dan situs suci Al-Aqsha.

Berbagai penghinaan dan perlakuan buruk di pos-pos pemeriksaan dilancarkan agar umat Islam jengah, lantas naluri kemanusiaannya secara tidak sadar turut mengekspos kondisi tersebut kepada Muslim lainnya. Akibatnya, makin sedikit umat Islam yang memiliki keberanian untuk menapaki jengkal demi jengkal persada para nabi beserta situs-situs suci yang bersemayam di dalamnya.

Perjalanan Yang Sulit

Bagi Muslim Palestina yang berdomisili di Tepi Barat, lebih mudah bagi mereka melakukan perjalanan ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji dan umrah ketimbang memperoleh izin masuk ke Masjid Al-Aqsha di Al-Quds.

Meski jarak kedua wilayah tersebut relatif dekat, sejumlah perlintasan dan penghalang yang didirikan Israel sengaja disebar untuk menghambat akses di sepanjang jalan. Kondisi tersebut semakin terasa sulit di tengah ganasnya cuaca musim panas dan ibadah shaum yang mereka jalani.


http://www.aqsaworkinggroup.com/kajian/rindu-ramadhan-di-al-aqsha.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar